Pacu Jalur Adalah Tradisi Turun Temurun Orang Kuantan

Pacu jalur, bagi masyarakat Riau terutama orang Kuantan, ini merupakan suatu yang tidak asing lagi bagi mereka, jalur merupakan sebuah perahu besar dan panjang sampai 60 m.
Pacu Jalur ini merupakan sebuah budaya yang telah mendarah daging bagi masyarakat Kuantan yang diturunkan oleh para pendahulu, mulai dilaksanakannya pacu jalur ini untuk pertama kali tepatnya seabad yang lalu, namun jauh sebelum itu masarakat kuantan telah  menggunakan jalur ini sebagai alat transportasi air yang mana pada waktu itu jalur transportasi yang paling mudah dilalui adalah jalur sungai yakni sungai kuantan.
Seiring berlalunya waktu kegiatan pacu jalur terus mengalami peningkatan, baik itu dalam pelaksanaannya maupun pengunjungnya kian bertambah sehingga membuat pacu jalur ini makin dikenal oleh masyarakat indonesia bahkan negara tetangga.
Selain olahraga didalam Pacu Jalur ini juga terdapat unsur magisnya, yang mana pada setiap jalur mempunyai pawang atau dukun jalur yang mengurus jalur tersebut mulai dari waktu pemilihan kayu sampai pada saat-saat Jalur tersebut akan berpacu dengan lawan-lawannya, supaya jalur tersebut dapat menang dan mendapat lawan-lawan yang ringan pada waktu hari pertama.

Pacu Jalur  ini sangat diminati oleh masryarakat  Kuantan dari berbagai kalangan, baik itu orang tua maupun anak-anak, ibuk-ibuk dan bahkan nenek-nenek sekalipun tidak ketinggalan, mereka  sangat antusias sekali dan bahkan ada yang jatuh pingsan jika Jalur utusan desa mereka kalah.


Dan disebutkan juga bahwa Pacu Jalur ini merupakan ajang pencarian jodoh, yang mana dengan keramaian itu, tak sedikit anak bujang dan gadis bertemu dan akhirnya mendapatkan jodohnya.

Tidak dapat dipungkiri Pacu Jalur ini termasuk Hari Raya nya orang Rantau Kuantan.